Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Non Kognitif

Selamat datang rekan-rekan Guru dan para pengunjung semuanya, setelah peluncuran program Guru Belajar maka banyak dari rekan guru yang antusias mengikuti program ini. Faktanya bahwa setelah bapak/ibu guru mengikuti program guru belajar ini, guru dituntut untuk harus dapat mengerjakan soal bimtek dengan minimal nilai 70 dengan soal-soal yang cukup menantang.

Asesmen Diagnosis Kognitif bertujuan guna mendiagnosis kemampuan dasar peserta didik dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnosis bisa mengandung satu atau lebih dari satu topik. Contoh: asesmen diagnosis pada pelajaran matematika kelas V dapat mengandung topik penjumlahan dan pengurangan saja, atau semua topik pada mata pelajaran matematika (termasuk materi penjumlahan dan pengurangan, pecahan, jaring-jaring bangun ruang sederhana, dll). 

Asesmen Diagnosis Kognitif merupakan asesmen diagnosis yang bisa dilaksanakan secara rutin, untuk awal ketika guru akan mulai memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, di akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik tertentu, dan waktu yang lainnya selama semester (di setiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester).

Asesmen Kurikulum Darurat (dalam kondisi khusus) dilaksanakan di semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non kognitif siswa/peserta didik sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.

1. Asesmen Kognitif
Asesmen kognitif ini bertujuan guna menguji kemampuan dan capaian pembelajaran peserta didik.

Asesmen kognitif diberikan guna mengindentifikasi capaian kompetensi dari siswa/peserta didik. Hasil dari asesmen kognitif nantinya akan menjadi dasar pilihan strategi pembelajaran.

Asesmen kognitif juga bisa dilakukan dalam bentuk remedial maupun pelajaran tambahan bagi peserta didik yang paling tertinggal.

2. Asesmen Non Kognitif
Asesmen non kognitif ini bertujuan guna mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional dari siswa/peserta didik.

Asesmen non kognitif ini lebih menekankan pada kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa.

Asesmen non kognitif dilakukan guna menilai aktivitas dari peserta didik selama belajar di rumah dengan tetap memperhatikan kondisi setiap keluarganya. 


Prinsip Asemen dalam Kondisi Khusus
Asesmen pada Kondisi Khusus tetap dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1. Valid
Asesmen dari valid ini menghasilkan informasi yang sahih mengenai pencapaian dari Peserta Didik.

2. Reliabel
Asesmen reliabel menghasilkan informasi yang konsisten serta dapat dipercaya mengenai pencapaian Peserta Didik.

3. Adil
Asesmen adil yang dilaksanakan tidak merugikan terhadap Peserta Didik tertentu.
Asesmen fleksibel ini dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Peserta Didik dan Satuan Pendidikan.

5. Otentik
Asesmen otentik terfokus dalam capaian belajar Peserta Didik pada konteks penyelesaian masalah di kehidupan sehari-hari.

6. Terintegrasi
Asesmen terintegrasi ini dilaksanakan sebagai bagian integral dari pembelajaran, sehingga menghasilkan umpan balik yang berguna guna memperbaiki proses juga hasil belajar dari Peserta Didik.

Hasil asesmen selanjutnya yang digunakan oleh guru, siswa, dan orangtua/wali murid sebagai umpan balik dalam perbaikan pembelajaran.

Pengertian Asesmen Diagnosis Berkala
Asesmen Diagnosis Kognitif berfungsi untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.

Langkah-langkah Asesmen Penilaian Diagnosis Berkala
1. Chek list untuk memastikan semua prinsip asesmen terpenuhi
  • Untuk siswa kelas berapa asesmen ini dibuat?
  • Materi apa yang akan dinilai dalam asesmen ini?
  • Kapan asesmen ini akan diberikan kepada siswa?
  • Dimana asesmen ini akan dilakukan, apakah di rumah atau di sekolah?
  • Bagaimana cara asesmen dilakukan? 
  • Apabila dilakukan di rumah, bagaimana cara soal ini disampaikan kepada orangtua/siswa? 
  • Apabila dilakukan di sekolah, apa saja yang harus dipersiapkan?
2. Menyusun Instrumen Asesmen
  • Topik atau materi apa saja yang harus dipahami peserta didik sesuai jenjangnya.
  • Pengetahuan dan keterampilan apa yang harus dikuasai siswa dari jenjang kelas sebelumnya sebagai prasarat dasar pembelajaran pada jenjang kelas sekarang.
  • Memastikan setiap soal yang dipilih dapat memberikan informasi tingkat pemahaman siswa.
  • Pertanyaan disusun membentuk suatu lintasan kemampuan yang kontinum.
3. Rencanakan tindak lanjut
Tindak lanjut nantinya disesuaikan dengan aspek yang dinilai dalam asesmen. Tindak lanjut pembelajaran mencerminkan tindakan yang relevan/terkait dengan kondisi setiap peserta didik, akomodatif, serta fleksibel

4. Lakukan secara berkala
  • Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif secara berkala di awal dan setiap akan berganti topik atau materi baru.
  • Guru melakukan asesmen diagnosis kognitif guna menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan peserta didik, bukan hanya untuk mengejar target kurikulum.
  • Guru mengajar kelompok yang sesuai dengan tingkat pembelajaran. Guru menyesuaikan aktivitas dan materi belajar di kelas dengan peningkatan rata-rata semua peserta di kelas.
Materi lain dapat anda akses disini
Atau melalui youtube:


Serta: 

Demikian sedikit informasi tentang asesmen diagnosis berkala semoga bermanfaat.

2 komentar untuk "Materi Asesmen Diagnosis Kognitif Berkala dan Non Kognitif"

Unknown 1 Mei 2021 pukul 07.14 Hapus Komentar
Materinya sangat membantu
Unknown 18 Juli 2021 pukul 07.08 Hapus Komentar
Terima kasih,sangat bermanfaat.