Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahasiswi Cantik Tidak Malu Kerja di WM Nyantol Karena Ayah Sakit

Ayah Sedang Sakit, Mahasiswi Cantik di Kudus Ini Tak Malu Berjualan Warung Makan 

CURAHANGURU.site, KUDUS - Tanpa rasa malu, mahasiswi IAIN Kudus Zumrotul Musyaiyadah‎ (22) yang berparas cantik rela berjualan warung makan di tengah kesibukannya mengikuti perkuliahan daring.

Zumrotul terpaksa tetap menjalankan warung makan milik ibunya bernama 'WM Nyantol Mbak Yun' itu karena ayahnya sedang sakit.

Ibunya harus menjaga ayahnya yang sedang sakit itu, sedangkan warung makannya itu harus tetap berjalan.

Sehingga anak kedua dari empat bersaudara itulah ‎yang harus berjualan di warung makan tersebut ditemani neneknya, Sutiyati (65).

"Ibu tetap yang masak. Tapi yang berjualan saya sendiri dibantu sama nenek saja di sini," ujar warga RT 2 RW 1 Desa Bacin, ‎Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Senin (6/10/2020).

Dia menyampaikan, ‎warung makan tersebut sudah berdiri di samping Lapangan Bacin, Jalan Ali Mahmudi sekitar dua tahun yang lalu. Namun baru enam bulan terakhir, Zumrotul berjualan di sana.

"Saya bantu baru enam bulan, sejak ayah sakit itu," ujar dia. ‎

Nama warung makan itu, kata dia, tidak ada kaitannya dengan parasnya yang ayu bisa membuat pengunjung jadi 'kecantol'.

Nama itu diberikan karena banyak ojek online yang menunggu di warung tersebut, sering mendapatkan orderan.

"Karena banyak ojek online menunggu di sini sering nyantol orderan. Makanya dikasih namanya ini," ujar mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah semester VII.

Meski hanya membantu, Zumrotul cekatan dalam melayani pengunjung yang datang ke sana.

Pasalnya, dia sudah pernah bekerja di sebuah coffee shop pada tahun 2018‎ lalu. Sehingga dia sering diminta untuk membantu barista membuat minuman.

"‎Dulu pernah kerja tahun 2018, karena pulangnya sampai jam setengah satu malam. Akhirnya saya keluar," ujar dia.

Sekarang dia membantu orang tuanya berjualan warung makan. Warung makan tersebut menyajikan menu pecel, sayur lodeh, sayur bening, gorengan, dan lainnya.
Harga makanan yang dijual di sana cukup terjangkau, mulai dari Rp 3.000 sampai Rp 7.000 per porsi makanan. Warung tersebut hanya buka dari pukul 07.00 hingga 15.00.‎ ‎

"Makanannya ‎macam-macam. Ada minumannya juga," ujar dia.

Biarpun sibuk mengurus warung, dia tidak lupa juga meninggalkan kewajibannya menyelesaikan perkualiahan. Disela-sela berjualan, Zumrotul masih bisa menyempatkan diri untuk bimbingan skripsi dengan dosen pembimbing.

"Sambil jaga warung, kalau sepi saya tinggal bimbingan. Disempatkan masih bisa," jelas dia.

Berbeda pada saat masih bekerja ‎di Coffee Shop, banyak tugas perkuliahannya yang terbengkalai.

"Waktu kerja di coffee shop dulu tugasnya kocar-kacir. Kalau di sini nggak, masih bisa," ujar dia.

Dia rela menjaga warung tersebut agar bisa memenuhi biaya kuliahnya. Apalagi dua adiknya masih ada yang bersekolah.

"Semua uang berjualan di warung saya kasih ke ibu semuanya," ujar dia.‎

Dia berharap, ayahnya bisa segera pulih kembali. Belum lama ini ayahnya kembali dari RSUD Dr Loekmonohadi Kudus.

"Ayah saya sakit asam lambung, semoga bisa segera pulih," jelas dia. (raf)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ayah Sedang Sakit, Mahasiswi Cantik di Kudus Ini Tak Malu Berjualan di WM Nyantol, https://jateng.tribunnews.com/2020/10/05/ayah-sedang-sakit-mahasiswi-cantik-di-kudus-ini-tak-malu-berjualan-di-wm-nyantol?page=2.
Penulis: raka f pujangga
Editor: muslimah

Demikian informasi yang dapat kami bagikan semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Mahasiswi Cantik Tidak Malu Kerja di WM Nyantol Karena Ayah Sakit"