Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Bagi Pendidikan di Indonesia


CURAHANGURU.site - Kolonialisme dan imperialisme yang terjadi di Indonesia tidak hanya memberikan dampak di bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya, melainkan berdampak pada dunia pendidikan. 

Tujuan kolonialisme dan imperialisme hampir sama, yaitu menguasai suatu wilayah serta membangun masyarakatnya yang masih dinilai terbelakang. 

Bangsa-bangsa Eropa yang berlayar untuk menemukan wilayah baru, tentu membawa paham dan pemikirannya untuk disebarkan ke wilayah jajahan termasuk Indonesia. Sehingga hal tersebut juga memengaruhi sistem pendidikan di Indonesia masa kolonialisme dan imperialisme.

Dampak pendidikan 
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern (2008) karya MC Ricklefs, dampak pada pendidikan dapat dilihat dari adanya sekolah-sekolah Kristen yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Minahasa dan Jawa. 

Dampak lain adalah munculnya beberapa orang pribumi yang mengenyam pendidikan sampai gelar doktor di Belanda, salah satunya yakni Hoesein Djajadiningrat. 

Perkembangan pendidikan ini juga didukung dengan dibukanya sekolah tinggi tingkat universitas tanpa memandang ras di Indonesia yaitu: 
  • Technische Hogeschool atau “sekolah tinggi teknik” di Bandung 
  • Rechtshoogeschool atau “sekolah tinggi hukum” 
  • Geneeskundige Hogeschool atau “sekolah tinggi kedokteran”
Keberadaan sekolah Dikutip dari buku Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman Penjajahan (1993) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menjelaskan dampak kolonialisme dan imperialisme dalam bidang pendidikan tampak dengan adanya gagasan untuk menyelenggarakan pendidikan modern untuk golongan pribumi atau bumiputera dan Eropa.
Beberapa sekolah yang didirikan adalah: 
  1. Sekolah Rendah Eropa atau Europeesche Lagere School (ELS) 
  2. Sekolah Bumiputera atau Hollandsch inlandsche School (HIS) 
  3. Sekolah Desa atau Volkschool atau disebut juga dengan Sekolah Rakyat 
  4. Sekolah Lanjutan atau Vervolgschool 
  5. Sekolah Peralihan atau Schakelschool

Selain itu juga ada sekolah menengah umum dan kejuruan yang didirikan, seperti: MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) AMS (Algemene Middelbare School) Hogere Burger School (HBS) Sekolah Pengajaran Perniagaan Sekolah Pengajaran Pertanian Sekolah Hakim Tinggi.

Gedung sekolah pada zaman Belanda dulu masing2 Europeache Lagere School dan Tweede Unlandeche School di jalan Abd. Rachman Saleh dan Christelijke Mulo di Jl. Kwini, Jakarta akan dikembalikan fungsinya selaku sekolah lagi oleh pemerintah DKI Jaya. 

Kini ketiga gedung itu dipakai sebagai kompleks perumahan tinggal. Pemerintah DKI bermaksud memindahkan penghuni2nya ke Cengkareng; seperti halnya penghuni ex Gedung Stovia

Sumber : kompas.com

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Bagi Pendidikan di Indonesia"