Sarang Lebah dan Kampas Rem - Sebagai Kampas Sepeda Motor
Penggunaan
Serat Sarang Lebah
Sebagai Penguat Kampas Rem Sepeda Motor
Sumber gambar disini
a. Judul Penelitian
Penggunaan Serat Sarang Lebah sebagai penguat
kampas rem sepeda motor.
b. Latar Belakang
Rem adalah sebuah peralatan dengan memakai
tahanan gesek buatan yang diterapkan pada sebuah mesin berputar agar gerakan
mesin berhenti. Rem menyerap energi kinetik dari
bagian yang bergerak. Energi yang diserap oleh rem
berubah dalam bentuk panas. Panas ini akan menghilang dalam lingkungan udara
supaya pemanasan yang hebat dari rem tidak terjadi.
Rem merupakan sesuatu
yang sangat berarti, dalam hal ini yaitu rem sepeda motor. Ada berbagai hal
yang dapat mempengaruhi kekuatan dari kampas
rem yang baik diantaranya kekuatan lem, jenis material dasar, proses
pemanasan dll. Akan ada Hal yang lebih penting disini mengenai material yang
umumnya dipakai dalam pembuatan pembuatan klampas rem yaitu batok kelapa dan
limbah kayu (grenjeng). Dalam hal ini perlu adanya material lain yang lebih
memiliki nilai kekuatan yang tinggi sebagai penguat material tersebut.
Penelitian ini bersifat eksploratif yang
meliputi aspek-aspek teknis, estetis dan fungsional. Tahapan penelitian
meliputi seleksi dan pengolahan limbah kayu, batok kelapa dan serat sarang lebah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan
kualitas kampas rem sepeda motor lebih baik dan diharapkan hasil-hasil penelitian ini dapat meningkatkan apresiasi masyarakat
terhadap produk-produk lokal, dan selain itu pula mengurangi
kekhawatiran para pengguna sepeda motor terhadap rem mereka.
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan kampas rem
sepeda motor dengan kualitas yang kuat dan tahan lama. Teknik pembuatan kampas rem ini menarik karena biaya pengadaan bahan, alat pemanas dan operasionalnya
relatif terjangkau.
c. Rumusan Masalah
Berdasarkan tinjauan latar belakang di atas,
maka timbul beberapa permalasahan yaitu:
- Bagaimanakah teknik pembuatan kampas rem sepeda motor dengn campuran serat sarang lebah?
- Bagaimanakah karaterisasi sifat kampas rem sepeda motor dengan campuran serat sarang lebah?
- Bagaimanakah efisiensi dari kmpas re,m sepeda motor dengan campuran serat sarang lebah?
d. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi
penelitian yang akan dilaksanakan supaya penelitian dapat berhasil dan berjalan
sesuai yang direncanakan.
e. Signifikansi Penelitian
Signifikansi penelitian ini adalah :
- Diperoleh kempas rem sepeda motor dengan karakteristik, sifat kekuatan dan efisiensi yang lebih tinggi.
- Diperoleh kampas sepeda motor dengan kualitas yang lebih tinggi, bermanfaat bagi para pengguna sepeda motor tentunya untuk mengurangi permasalahan atau bahaya dari kampas rem sepeda motor.
Selain itu penelitian ini merupakan penelitian
dalam rangka menghasilkan kualitas yang baik bermanfaat
dan mengurangi resiko negative akibat kampas rem rem yang
kurang baik. Dalam penelitian ini akan kampas rem
sepeda motor dengan kakuatan tinggi.
f. Kajian Riset Sebelumnya
Sebelumnya
kampas rem sepeda motor terbuat dari bahan asbestos dan unsur-unsur tambahan
lainnya seperti SiC, Mn atau Co. Berdasarkan proses pembuatannya, brakeshoes
(kampas rem) sepeda motor, termasuk pada “particulate composite”. Komposit
jenis ini, bahan penguatnya (reinforced) terdiri atas partikel yang tersebar
merata dalam matriks yang berfungsi sebagai pengikat, sehingga menghasilkan
bentuk solid yang baik. Melalui proses penekanan sekaligus pemanasan pada saat
pencetakan (sintering) akan dihasilkan kekuatan, kekerasan serta gaya gesek
yang semakin meningkat. Pemanasan dilakukan pada temperatur berkisar antara
130oC – 150oC, yang menyebabkan bahan tersebut akan mengalami perubahan
struktur dimana antara partikel satu dengan yang lain saling melekat serta akan
diperoleh bentuk solid yang baik dan matriks pengikat yang kuat. (Sulistijono,
2004).
Proses
fabrikasi seperti ini kemudian mengakibatkan harga jual kampas rem cukup mahal.
Penggunaan asbes dalam pembuatan kampas rem tidak ramah lingkungan karena
memiliki dampak negatif bagi kesehatan yaitu dapat menyebabkan asbestosis/
fibrosis (penebalan dan luka gores pada paru-paru), kanker paru-paru dan kanker
saluran pernapasan.(Anoname. 1981). memiliki pemikiran Sebenarnya brakeshoes
sepeda motor dapat dibuat dengan memanfaatkan sampah serabut kelapa dan serbuk
kayu sebagai penguatnya dan resin polyester sebagai matriksnya. Selain ramah
lingkungan, pemanfaatan sampah serabut kelapa dan serbuk kayu dalam pembuatan
kampas rem sepeda motor memiliki kelebihan dalam hal harga produksinya yang
lebih murah dibandingkan kampas rem berbahan asbestos. (alex kurniawan, 2009)
Selama tahun 2005, masyarakat Medan mengeluhkan pencemaran lingkungan akibat limbah serbuk kayu dari perusahaan Indokarya Tetap Cemerlang (ITC) dan mengadukannya kepada Dinas LH dan ESDM Medan.Limbah tersebut mencemari produk makanan dari PT Medan Canning, sehingga ditemukan serbuk kayu pada produk makanan tersebut. (Waspada, 28 Desember 2005). Di Jawa Timur, Pabrik kayu PT Sengon Kondang Nusantara (SKN) menerima komplain masyarakat karena limbah yang dihasilkannya yang berupa debu bercampur serbuk kayu mengganggu lingkungan sekitar. Dampak polusi tersebut mengganggu aktivitas masyarakat Desa Sidoagung, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. (Suara Merdeka, 12 Agustus 2003). Bahan-bahan tersebut (serbuk kayu dan serabut kelapa) memang terlihat tidak berguna dan tidak memiliki nilai ekonomi karena hanya bisa menjadi sampah dan merusak lingkungan, padahal sebenarnya kita dapat memanfaatkannya sebagai bahan alternatif pembuatan kampas rem sepeda motor.
g. g. Kerangka Teori
Material
yang digunakan untuk lapisan rem harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
(Zainuri, 2010):
- Mempunyai koefisien gesek yang tinggi.
- Mempunyai laju keausan yang rendah.
- Mempunyai tahanan panas yang tinggi.
- Mempunyai kapasitas disipasi panas yang tinggi.
- Mempunyai koefisien ekspansi termal yang rendah.
- Mempunyai kekuatan mekanik yang mencukupi.
- Tidak dipengaruhi oleh moisture (embun) dan oil (minyak).
Persyaratan
bahan untuk kampas rem, baik untuk drum ataupun disk sangatlah
sulit. Di samping agar dapat memberikan koefisien gesek yang tinggi, juga
diharapkan tidak terpengaruh oleh temperatur, tekanan, kecepatan gesek, air,
oli dan secara mekanis harus mampu di keling atau di lem pada sepatunya, tidak
menimbulkan suara (noise) akibat pengereman, berharga murah dan
mempunyai umur pakai yang lama (Lubi, 2001).
Bahan
dasar kampas secara umum adalah asbestos dilengkapi dengan bahan inorganic seperti:
logam oksida, sulphat, Mn atau Codan
silikat. Semuanya dilekatkan bersama dengan berbagai resin organik, karet
dan lain-lain.kampas rem dari bahan asbestos hanya memiliki I jenis fiber yaitu
asbes yang merupakan komponen yang menimbulkan karsinogenik, sehingga kampas
rem ini memiliki kelemahan pada saat kondisi basah yang mengakibatkan efek
licin waktu pengereman. Kampas rem yang terbuat dari asbestos hanya bisa
bertahan sampai dengan suhu 2000C rem asbestos akan blong (fading)
pada temperature 2000C (Waskito, 2008). Namun saat ini banyak
digunakan material sintetis dimana semua bahan dicampur jadi satu termasuk asbestos
fibres, kawat seng dan kuningan dengan menambahkan resin bahan pengikat.
Sehingga dengan demikian lebih mudah untuk ditambahkan bahan lain guna
meningkatkan kemampuan dari kampas rem, yang kemudian dikenal dengan tipe cetak
(moulded type)(Lubi, 2001).
Bahan kampas rem asli adalah kampas
rem yang terbuat dari bahan non asbestos biasanya terdiri dari 4 s/d 5 macam
fiber diantaranya Kevlar, steel fiber, rock wool, cellulose dan carbon
fiber yang memiliki serat panjang. Bilamana bahan menggunakan kampas rem
non asbestos yang memiliki beberapa jenis fiber maka efek licin tersebut dapat
teratasi. Kampas rem non asbestos bertahan sampai 3600C sehingga
cenderung stabil (tidak blong).Bahan kampas rem non asbestos yang terbuat dari
material berkualitas seperti Kevlar/aramid. Kevlar ini bahan yang digunakan
untuk baju anti peluru di mana Kevlar mampu menghambat laju putaran peluru
sampai berhenti, jadi pada dasarnya Kevlar itu menghentikan putaran peluru
bukan memantulkan peluru seperti baja.Inilah yang kadang kadang orang
berpendapat non asbestos keras padahal tidak, terbukti putaran peluru bisa
dihentikan apalagi putaran rotor atau drum kendaraan bermotor (Waskito, 2008).
Berdasarkan
proses pembuatannya, kampas rem tromol (brake shoes) sepeda motor bahan
penguatnya (reinforced) terdiri atas partikel yang tersebar merata dalam
matriks yang berfungsi sebagai pengikat, sehingga menghasilkan bentuk padatan
yang baik. Melalui proses penekanan sekaligus pemanasan pada saat pencetakan (sintering)
akan dihasilkan kekuatan, kekerasan serta gaya gesek yang semakin meningkat.
Pemanasan dilakukan pada temperatur berkisar antara 1300C-1500C,
yang menyebabkan bahan tersebut akan mengalami perubahan struktur dimana antara
partikel satu dengan yang lain saling melekat serta akan diperoleh bentuk solid
yang baik dan matriks pengikat yang kuat (Setiyanto, 2009).
Kemampuan bahan material kampas rem setiap
kendaraan memiliki titik kritis masing-masing. Titik kritis bahan material
kampas rem, ditunjukan dengan mengerasnya permukaan kampas rem dan menjadi
licin. Keadaan seperti itu yang mengakibatkan kendaraan mengalami pengereman
kurang maksimal
Masing-masing
tipe sepeda motor memiliki bentuk serta kualitas bahan kampas rem khusus.
Secara umum bagian-bagian kampas rem terdiri dari daging kampas (bahan friksi),
dudukan kampas (body brake shoe) dan 2 buah spiral. Pada aplikasi sistem
pengereman otomotif yang aman dan efektif, bahan friksi harus memenuhi
persyaratan minimum mengenai unjuk kerja, noise dan daya tahan.Bahan rem
harus memenuhi persyaratan keamanan, ketahanan dan dapat mengerem dengan
halus.Selain itu juga harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, keausan
kecil, kuat, tidak melukai permukaan roda dan dapat menyerap getaran.
Sifat mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen
yang terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima beban/gaya/energi tanpa menimbulkan
kerusakan pada bahan/komponen tersebut. Sering kali bila suatu bahan mempunyai
sifat mekanik yang baik tetapi kurang baik pada sifat yang lain, maka diambil
langkah untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan berbagai cara yang
diperlukan. Untuk mendapatkan standar acuan tentang spesifikasi teknik kampas
rem, maka nilai kekerasan, keausan, bending dan sifat mekanik lainnya harus
mendekati nilai standar keamanannya. Adapun persyaratan teknik dari kampas rem
komposit yakni:
a. Untuk nilai kekerasan sesuai standar keamanan 68 – 105
(Rockwell R).
b. Ketahanan panas 360 0C, untuk pemakaian terus
menerus sampai dengan
250 0C.
c. Nilai keausan kampas rem adalah (5 x 10-4 - 5 x 10-3
mm2/kg)
d. Koefisien gesek 0,14 – 0,27
e. Massa jenis kampas rem adalah 1,5 – 2,4 gr/cm3
f. Konduktivitas thermal
0,12 – 0,8 W.m.°K
g. Tekanan Spesifiknya adalah 0,17 – 0,98 joule/g.°C
h. Kekuatan geser 1300 – 3500 N/cm2
i. Kekuatan perpatahan 480 –
1500 N/cm2
Sumber :
(www.stopcobrake.com/en/file/en.pdf/SAEJ661)
j. Rem
Tromol
Tipe
drum, rem ini terdiri dari sepasang kampas rem yang terletak pada piringan yang
tetap (tidak ikut berputar bersama roda), dan drum yang berputar bersama roda.
Dalam operasinya setiap kampas rem akan bergerak radial menekan drum
sehingga terjadi gesekan antara drum dan kampas rem (Sen, 2008).
Pada
rem tromol, penghentian atau pengurangan putaran roda dilakukan dengan adanya
gesekan antara kampas rem dengan tromolnya. Pada saat tuas rem tidak ditekan
kampas rem dengan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas
mengikuti putaran roda, tetapi pada saat tuas rem ditekan lengan rem memutar cam
pada sepatu rem sehingga kampas rem menjadi mengembang dan bergesekan
dengan tromolnya. Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan.
Rem
drum mempunyai kelemahan kalau terendam air, tidak dapat berfungsi dengan baik karena koefisen gesek berkurang
secara nyata/banyak. Oleh
karena itu mulai ditinggalkan dalam dunia otomotif dan mengantinya dengan rem cakram (Sen, 2008)
Untuk mengetahui besarnya gaya gesek yang
ditimbulkan oleh kampas rem tromol dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
:
Untuk
benda yang diam menggunakan rumus :
Fg
= F.................................................................................................. (2-1)
Untuk
benda tepat akan bergerak ( gaya gesek mencapai maksimum )
Fs
= ÎĽs . N............................................................................................ (2-2)
Untuk
benda bergerak menggunakan rumus :
Fk
= ÎĽk . N............................................................................................ (2-3)
Besarnya
torsi yang diserap oleh rem adalah
T = Fout . r
Dengan
: Fg = Gaya Pegas ( N )
Fs
= Gaya Gesek Statis (N)
Fk =
Gaya Gesek Kinetik (N)
k
= Konstanta Pegas ( N/mm)
N
= Gaya Normal = Fout ( N )
ÎĽs =
Koefisien Gesek Statis
ÎĽk
= Koefisien Gesek Kinetik
r
= jarak ( mm )
T
= Torsi ( Nmm)
Untuk
mengetahui karakteristik dari kemampuan pengereman pada kendaraan, seringkali
digunakan perhitungan efisiensi pengereman. Efisiensi pengereman (breaking
efficiency) adalah didefinisikan sebagai perbandingan dari perlambatan
maksimum yang dapat dicapai dalam unit gravitasi g sebelum terjadinya lock pada
ban dengan koefisien adhesi dari jalan ÎĽ, dan dirumuskan sebagai berikut (Lubi,
2001).
............................................................................................................... (2-4)
Dengan
a = perlambatan maksimum (m/s2)
g = gravitasi ( m/s2)
ÎĽ = koefisien adhesi
Efisiensi
pengereman mengindentifikasikan tingkat sampai sejauh mana kendaraan tersebut
memanfaatkan koefisien adhesi jalan yang tersedia selama pengereman (Lubi,
2001).
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan
menggunakan metode eksperimen.
Prosedur-prosedur pelaksanaan pembuatan kampas rem sepeda motor dengan penguat serabut kelapa dan serbuk kayu adalah sebagai berikut :
Prosedur-prosedur pelaksanaan pembuatan kampas rem sepeda motor dengan penguat serabut kelapa dan serbuk kayu adalah sebagai berikut :
a. Persiapan
alat dan bahan. Bahan meliputi bahan baku produk (serbuk serat sarang tawon,
serbuk kayu, serbuk serbut kelapa, resin
208b, katalis, vaselin, lem besi, rem sepeda motor bekas yang sisa kampasnya
telah dibersihkan) dan bahan cetakan (plat baja, timbangan badan, ulir baja,
mur dan baut) serta katoda las. Peralatan meliputi alat mekanik (gergaji besi,
palu, gerinda, mesin drill, dll), perangkat las busur listrik.
b. Pembuatan
cetakan. Cetakan terdiri dari alat penekan dan cetakan produk. Alat penekan
didesain dengan bentuk seperti alat penekan tambal ban yang bocor. Hanya saja,
untuk ujung penekan dari alat penekan ini (mata penekan), digunakan rem sepeda
motor bekas yang tidak berkampas. Cetakan produk dibuat dari plat besi agar
cukup kuat menerima pembebanan dari alat penekan. Dalam desain cetakan produk
kampas rem, plat besi dibentuk mengikuti bentuk lengkungan kampas rem. Sehingga
nantinya pas dengan ujung penekannya yaitu rem sepeda motor bekas yang tidak
berkampas. Prinsip kerjanya adalah bahan yang akan dicetak diberi tekanan yang
besarnya tertentu dengan tujuan memperoleh persebaran partikel penguat dalam
matriks yang lebih uniform sehingga didapatkan padatan kampas rem yang baik.
Selain itu untuk menjaga agar kualitas bahan dari produk yang satu dengan yang
lain sama maka penekanan harus sama besar.
Gmbar 1.cetakan produk kampas rem
c. Pencampuran
bahan. Serbuk kayu dan serbuk serabut kelapa dihaluskan (diselep) dan disaring
dengan saringan 50 mesh kemudian keduanya dicampur dengan perbandingan 40 : 60.
(Serbuk kayu = 40 dan serbuk serabut kelapa = 60). Resin 208b (tak jenuh)
dituangkan ke dalam gelas ukur dan dituang ke campuran serbuk kayu dan serabut
kelapa dan diaduk hingga persebaran partikel merata. Fraksi volume campuran
serbuk kayu dan serbuk serabut kelapa dalam resin adalah 40% atau dengan perbandingan
40 : 60. ( campuran serbuk kayu dan serabut kelapa = 40, resin = 60). Kemudian
dituangkan katalis secukupnya, diaduk hinggá katalis menyebar merata, dan
diaduk terus samapai dituang ke cetakan.
Gambar 2. Campuran serbuk serabut kelapa dan serbuk kayu
d. Pencetakan.
Proses hasil dari pencampuran kemudian dituang secara merata ke dalam cetakan
produk yang sebelumnya, permukaan bagian dalamnya telah diolesi vaseline
secukupnya, kemudian sesegera mungkin diberi penekanan dengan alat penekan.
Setelah itu bahan didiamkan selama beberapa waktu dengan maksud memberikan
waktu bagi katalis untuk bereaksi dengan bahan. Lama waktu yang dibutuhkan
tergantung dari banyaknya katalis yang ditambahkan pada bahan. Semakin banyak
katalis dalam bahan semakin cepat reaksi terjadi sehingga semakin cepat bahan
memadat.
e. Pengeluaran
produk dari cetakan.
f. Kampas rem
kemudian dilem dengan menggunakan lem besi dan dilekatkan dengan rem yang tidak
berkampas yang telah dipersiapkan sebelumnya.
g. Setelah
dilekatkan, kampas rem dirapikan ketebalannya hingga sekiranya muat dengan
ruang rem pada sepeda motor. Dalam proses ini dapat digunakan gerinda.
Gambar 2. Prosedur
penelitian
m. Daftar Pustaka
- Anoname. 1981. ”Penggunaan Asbestos Secara Aman. Konvensi K3.
- Brady, George S. & Clauser, Henry R. 1986. 12th Edition Materials Handbook. McGraw Hill, Inc. : New York
- Fathurahman, Imam. 2006. ”Kampas Rem 5000 Rupiah”. Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Surabaya.
- Harjadi dan prasetyo, 2006, “Rancang Bangun Peralatan Carbonizer Untuk Proses Karbonisasi Briket Serbuk Kayu” dalam . www.iptek.net.com, dikunjungi : 28 Nopember 2006.
- Kompas, 2001, “Pemkot Tutup Puluhan TPS”, Kompas, 06 April 2001.
- Suara Merdeka, 2003, “Debu Bercampur Serbuk Kayu Cemari Lingkungan Sidomukti”. Suara Merdeka. 12 Agustus 2003.
- Sulistijono. 2004. “Material Komposit“. Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS, Surabaya.
- Tempo, 2003, ”Pemkot Pekanbaru Akan Panggil Pencemar Sungai Siak”. Tempo, 11 Juni 2003.
- Waspada, 2005, “50 Kasus Pencemaran Lingkungan di Medan”, Waspada, 28 Desember 2005.
- ---------, ”Brake System Road Test Code”, SAE J108a, 1986 SAE Handbook, Volume 2, Parts & Components, Society of Automotive Engineers, Inc
- --------, ”Standart Test Method for Composites”, ASTM D 638M – 84, 1986 Annual Book of ASTM Standart, Volume 15.03, Space Simulation; Aerospaces Materials; High Modulus Fibers and Composites, American Society for Testing and Materials Inc.

.jpg)



1 komentar untuk "Sarang Lebah dan Kampas Rem - Sebagai Kampas Sepeda Motor"
Gini bos..saya mo nanya nih.
Resin 208b itu bebtuk nya cair apa gmna dan carinya itu toko apa bos... mohon pencerahan ya bos...makasih sukses slalu...